Jumat, 28 April 2017

memulai usaha



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan pengetahuan yang sedang berkembang di Indonesia. Pengetahuan ini sangat diperlukan untuk mengubah sikap mental dan pola berpikir konvensional menjadi maju. Di era yang semakin maju ini sangat dibutuhkan para wirausaha yang mampu menjawab tantangan dan peluang di situasi seperti apapun. Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnisnya sesuai kemajuan peradaban. Wirausaha bebas merancang, mengelola, mengedalikan semuanya tanpa diatur oleh orang lain.
            Memperhatikan kondisi bangsa Indonesia saat ini mengenai kualitas tenaga kerja, lapangan kerja yang sangat terbatas, rendahnya produktivitas, masih belum optimalnya penggunaan kekayaan sumber daya alam nasional, serta ketidakstabilan ekonomi. Jadi, peluang untuk meningkatkan produktivitas bangsa melalui pengembangan kewirausahaan sangat diperlukan dan masih terbuka lebar (M. Syafie Idrus 1999:6).

1.2 Rumusan masalah
1.         Apa pengertian wirausaha?
2.         Bagaimana cara memulai usaha dari dan dengan asumsi yang benar?
3.         Bagaimana cara memulai usaha dengan kesiapan yang matang?
4.         Bagaimana mencari kesempatan/peluang wirausaha?
5.         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat usaha baru?
6.         Apa hambatan-hambatan yang dihadapi ketika membuat usaha baru?
7.         Apa saja kekeliruan saat memulai usaha?
8.      Apa indikator usaha yang dikatakan berhasil?
9.         Bagaimana tips sukses memulai bisnis untuk pemula?



1.3  Tujuan
1.         Menjelaskan dengan terperinci mengenai wirausaha
2.         Memberikan cara memulai usaha dengan asumsi yang benar
3.         Menjelaskan cara memulai usaha dengan kesiapan yang matang
4.         Memberitahukan bagaimana mencari kesempatan/peluang wirausaha
5.         Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat usaha baru
6.         Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi ketika membuat usaha baru
7.         Menjelaskan kekeliruan saat memulai usaha
8.         Menjelaskan idikator usaha yang bisa dikatakan berhasil
9.         Menyarankan tips sukses memulai bisnis untuk pemula

1.4  Manfaat
Adapun manfaat dalam makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui apa itu wirausaha dan mengetahui cara membuka atau menciptakan  usaha dengan baik. Sekaligus dapat menumbuhkan semangat baru dalam memajukan usaha yang sudah ada. Dengan kemandirian dan kelancaran usaha tersebut, maka akan membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Wirausaha
Dari segi bahasa kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat esuatu. Menurut kamus basar bahasa Indonesia wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1) Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pengertian wirausaha menurut para ahli :
a. Joseph C. Schumpeter
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.
b. Raymond W.Y Kao
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
c. Richard Cantillon
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

2.2  Cara Memulai Usaha dengan Asumsi Yang Benar
Banyak wirausahawan yang menanggalkan semangat dan kemauannya berwirausaha bukan setelah melewati perjuangan keras selama beberapa lama, namun karena terlalu cepat merangkul pesimisme berlebihan dan karena terlalu pasif berhadapan dengan realitas. Salah satu alasan mengapa ada banyak pengusaha papan atas yang berhasil merintis usahanya dari nol yang berasal dari kalangan sarjana atau mahasiswa ialah karena mereka ini lebih seimbang dalam memetakan impian dan kenyataan. Mereka ini lebih mampu menari secara lincah diantara kedua wilayah ini. Sementara kebanyakan sarjana atau mahasiswa lebih terpaku di dunia impiannya dan kurang begitu menjejakan kaki di dalam kenyataan. Hal ini berakibat pada rendahnya kemampuan menganalisa kemampuan dan mengantisipasinya sehingga memiliki konsekuensi mudah kaget dengan kenyataan ketika kenyataan itu jauh berbeda dari apa yang dibayangkan .
Dari uraian diatas, maka bisa dilihat bahwa musuh terbesar dari seorang wirausaha saat memulai usahanya justru adalah dirinya sendiri, atau lebih tepatnya anggapan-anggapan yang dianutnya sendiri. Itulah sebabnya dalam bab ini, kita memulainya dengan membahas anggapan-anggapan yang keliru karena hal inilah yang justru akan menghancurkan diri kita dan juga usaha kita sejak awal. Adalah penting untuk memulai usaha dari dan dengan langkah-langkah yang benar. Perlu diingat bahwa memulai usaha selalu berarti memulai usaha di tengah persaingan usaha. Itu artinya membuka usaha berarti turut serta dalam persainagn memperebutkan pasar atau pelanggan.
Berikut ini adalah aggapan-anggapan yang penting untuk dianut saat memulai usaha:
1.      Rencana usaha merupakan dokumen yang berfungsi sebagai pemberi arah paduan untuk mencapai apa yang di tuju dan bukan merupakan dokumen ramalan mengenai apa yang dituju dan bukan merupakan dokumen ramalan mengenai apa yang akan dialami. Karena itu, rencana usaha harus diperlakukan sebagai alat bantu dalam menghadapi realitas, dan bukannya sebagai potret dari realitas, sebagaimana halnya alat bantu lain seperti pisau, yang ketika gagal fungsinya untuk membelah suatu benda, kita bisa gantikan dengan alat bantu lain yang lebih efektif atatu kita sempurnakan karakteristiknya sehingga menjadi efektif dalam membelah benda yang kita inginkan, demikian pula rencana usaha yang gagal membawa kita berhasil melewati situasi dan kondisi realitas tertentu harus kita ubah dengan rencana yang lain.
2.      Biasakan mengembangkan optimisme berdasarkan observasi yang teliti terhadap realitas konkfet dan bukan berdasarkan harapan semata. Harapan yang tidak didasarkan pada landasan empiris sama sekali tak bisa disebut sebagai harapan, namun lebih sebagai lamunan. Biasakan menyusun rencana usaha setelah menghimpun informasi dari berbagai sumber selengkap mungkin.
3.      Maknai saat memulai usaha sebagai saat untuk menguji atau mengetes rencana usaha. Jangan terlalu kecewa jika rencana usaha tak berjalan sesuai dengan yang di inginkan karena kegagalan justru merupakan sumber belajar yang berharga dan sekaligus menjadi sumber penyempurnaan yang paling efektif terhadap rencana usaha.
4.      Inti dari anggapan yang benar ialah anggapan bahwa keberhasilan datang seiring dengan pilihan sikap dan tindakan yang diambil, bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya hanya karena memiliki rencana usaha yang bagus. Realitas selalu lebih komplek dari pada apa yang direncanakan karena realitas itu melibatkan apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh orang-orang lain, dan bukan sekedar apa yang kita bayangkan.

2.3  Cara Memulai Usaha dengan Kesiapan yang Matang
Berikut beberapa cara memulai usaha dengan kesiapan yang sangat matang :
1.      Persiapan Produk
Bagi kebanyakan jenis bisnis, bahan baku untuk produk yang dibuat adalah sesuatu yang sangat krusial. Bahan baku untuk produk utama ataupun bahan baku tambahan harus dapat tersedia dengan baik dan tepat waktu, memiliki kualitas yang baik, kontinuitas, dan biaya pengadaan bahan baku yang terjangkau, jika dari bahan baku tersebut sudah tidak maksimal dan kuranng berkualitas maka produk yang dihasilkan juga akan kurang nilai jualnya. Disamping bahan baku sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar.
2.      Persiapan Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha. Karena itu, bisnis anda harus punya strategi marketing yang efektif dalam memasarkan produk-produk yang anda jual. Kita bisa mempertimbangkan banyak opsi, namun pastikan hanya memilih strategi pemasaran yang efektif, baik secara offline maupun secara online.
3.      Persiapan Kelembagaan
Banyaknya orang yang tertarik untuk mendirikan suatu badan usaha tak luput dari pentingnya izin usaha sebagai aspek hukum yang harus dipenuhi. Demi keamanan dan kelancaran proses berjalannya suatu usaha diperlukan beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi. Memulai suatu usaha atau mendirikan bisnis baru memerlukan berbagai macam persiapan. Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan misalnya saja seberapa besar modal yang dimiliki, bagaimana tingkat keseriusan usaha dalam artian usaha tersebut merupakan bisnis utama atau bisnis sampingan belaka dst. Hal-hal tersebut tersebut diupayakan dengan tujuan usaha yang sudah dirintis dapat dipertahankan keberadaan dan kelangsungannya bahkan ditingkatkan lagi.
4.      Persiapan Permodalan
Sebelum kita menjalankan sebuah usaha, tentu kita perlu modal untuk memulainya. Modal ini bisa berasal dari banyak sumber, misalnya dari tabungan sendiri, modal pinjaman, atau dari investor. Mengetahui besar kebutuhan modal akan lebih baik karena kita telah memperkirakan pengeluaran awal dan biaya operasioanl usaha, sehingga Anda tidak keteteran dalam mengatur keuangan bisnis.
5.      Persiapan Perencanaan Keuangan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalam topik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

2.4  Cara Mencari Kesempatan/Peluang Wirausaha
2.4.1 Definisi peluang Usaha
Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang sudah pasti yang bisa didapatkan oleh seseorang dengan cara mengandalkan potensi dan keahlian yang telahdimiliki oleh orang tersebut dengan cara memanfaatkan waktu dan kondisi yang ada.
Ada beberapa strategi dan juga tips yang dapat kita jalankan utuk memulai sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Peluang usaha bisa dicari melalui media internet, dengan mengunjungi took-toko buku, atau mendengarkan pengalaman orang lain yang sudah berpengalaman dan sukses di dalam bisnis yang mereka geluti, sebagai acuan dalam memulai sebuah peluan usaha baru.


Cara mencari peluang usaha :
1. Gunakan internet gunakan google untuk mencari informasi peluang usaha yang teruji. Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia ini memungkinkan untuk membantu dalam pencarian peluang usaha. Sebab informasi dunia maya dapat diketahui melalui google.
2. Mengikuti seminar wirausaha. Dengan cara ini kita mencari informasi dengan sesama wirausaha yang lain. Bisa juga untuk menanbah ide-ide baru tentang peluang usaha.
3. Ikut komunitas bisnis. Komunitas adalah salah satu cara untuk bertemu dengan para wirausahawan yang terdiri dari banyak kalangan bisnis. Ini mampu memperbanyak relasi dan menambah wacana tentang peluang usaha yangbsedang berkembang.
4. Beli buku tentang bisnis. Sekarang banyak buku yang bertema bisnis, pemasaran dan bagaimana menemukan peluang usaha. Ini memperbesar ide yang akan muncul untuk sebuah peluang usaha baru.
5. Aktif dalam social media. Di era social media seperti sekarang ini banyak ilmu gratis yang di share oleh para pebisnis. Dengan membuat kuliah tweet atau kultwit tentang bisnis maka akan menambah luas wawasan kita bagaimana mengembangkan peluang usaha sehingga tidak hanya peluang usaha saja yang akan kita jalankan namun dapat kita wujudkan dalam bisnis nyata.
6. Rajin sharing dengan pebisnis sukses. Bisnis tidak hanya memikirkan bagaimana untung rugi namun ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Untuk itu maka pebisnis awal memerlukan seorang mentor pendamping.
7. Rencanakan dengan prioritas. Jika sudah menemukan apa yang akan kita kembangkan dalam usaha kita nanti, maka selanjutnya rencanakan secara matang sesuai dengan keinginan kita. Kembangkan sampai sukses.






2.4.2 Unsur-unsur peluang usaha
Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahawan haruslah memperhatikan beberapa hal. Hal-hal tersebut diantaranya adalah :
1. Lihat karakter usaha kita dan sesuaikan dengan karakter pribadi kita
Kita perlu mengenal karakter bisang usaha kita. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar kita sesuai dengan karakter usaha kita.
2. Lihat apakah kita menyukai usaha tersebut
Merupakam syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang akan dijalankannya. Kenyataan menunjukan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
3. Lihat apakah kita mampu menjalan usaha tersebut.
Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kemampuan kita.
4. Kebutuhan akan sumber penemuan
Sebelum memulai usaha, ada baiknya kita melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya umur usaha yang akan kita jalankan.
5. Membuat inovasi baru
Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yanga akan dijalankan.
6. Sesuia dengan keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan usahawan.
7. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar.
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalankan dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
8. Memanfaatkan koneksi dan relasi.
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
9. Memahami kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap kecenderunga-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
10. Mengamati produk-produk dan jasa yang ada.
Pengamatan terhadap produk dan jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.

2.5  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Membuat Usaha Baru
Menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha sejati itu memang suatu hal yang menjadi kebanggaan tersendiri jika dibandingkan dengan menjadi seorang pekerja kantoran atau karyawan. Bila menjadi seorang pengusaha itu enaknya kita secara tidak langsung dapat menjadi seorang bos, apalagi usaha tersebut milik kita sendiri dan sudah berkembang besar, kita dapat mempekerjakan orang – orang yang ingin bekerja dengan kita dan kita juga tidak terlalu berat kerjanya, hanya menghitung kalkulasi keuangan dan pemasukan dan pengeluaran barang yang ada pada usaha kita, selebihnya seperti pembelian barang–barang dan lainnya itu dikerjakan oleh pekerja yang lain. Berbeda dengan seorang yang menjadi pekerja kantoran atau karyawan yang mungkin kerjanya itu lelah bila banyak kerjaan dari kantor yang harus selesai cepat dan kerjaan yang tidak gampang.
Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati itu dibutuhkan sebuah keuletan pada diri sendiri dan juga kesabaran, agar kita dapat mengetahui masalah apa yang akan terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya dengan tepat. Dan bila kita ingin memiliki usaha sendiri atau membuka usaha kita sendiri, faktor utama yang harus dipikirkan adalah usaha apa yang akan kita buka dan apakah usaha yang kita buka nanti dapat menarik perhatian dari masyarakat luas atau laku dipasaran, itu adalah faktor utama bila kita ingin membuka sebuah tempat usaha, kita juga harus melihat peluang–peluang apa saja yang muncul pada masa saat ini dan dapat diminati oleh banyak orang. Bila kita sudah yakin dengan usaha yang nanti kita buka dan dapat diterima di masyarakat, lalu faktor yang kedua adalah mencari modal untuk membeli bahan–bahan pendukung usaha yang kita buat, bila kita sudah memiliki modal yang lebih itu lebih bagus.
Faktor yang ke tiga setelah kita mempunyai modal adalah mencari tempat atau lokasi yang strategis untuk membuka usaha yang kita buka misalnya yang strategis itu tempat yang kondisi lingkungannya nyaman, bersahabat dan banyak di lalui oleh orang–orang yang melintasi tempat usaha kita nantinya misalnya di dekat sekolah, kampus, kantor dan dekat penduduk sekitar. Setelah kita sudah dapat lokasi yang tepat, lalu bangunlah tempat tersebut semenarik mungkin, bersih dan juga nyaman agar para orang akan tertarik dengan tempat usaha kita dan akhirnya dapat membeli salah satu barang usaha kita. Bila orang yang melihat suatu tempat usaha tersebut itu menarik dan tidak membosankan tempatnya dan bagi mereka membuat penasaran, maka orang–orang akan banyak yang akan mampir ke tempat usaha kita.
Yang terakhir adalah faktor pelayanan atau service terhadap para customer yang membeli barang – barang di tempat kita,karena para costumer pasti menginginkan pelayanan yang terbaik dari tempat usaha milik kita karena mereka telah membeli barang – barang kita,mereka tidak ingin dirugikan.Maka itu kita harus memberikan sebuah pelayanan yang baik bagi para customer – customer kita,bila kita sudah memberikan pelayanan yang terbaik bagi para customer –customer kita,pasti customer tersebut akan datang lagi ketempat usaha kita dan tidak pindah ke lain hati,karena mereka sudah nyaman membeli produk di tempat usaha kita apalagi ditambah pelayanannya yang baik pula.






2.6 Apa Hambatan-hambatan yang Dihadapi Ketika Memulai Usaha?
Dalam sebuah bisnis, khususnya wirausaha tentunya tidak terlepas dari hambatan dan tantangan. Berikut beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi apabila menjalani suatu bisnis wirausaha:
1. Kurangnya Pengetahuan
Pendidkan formal seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang wirausaha. Namun, untuk mengatasi keterbatasan informasi dan memacu kreatifitas, wirausahawan bisa mengikuti berbagai pelatihan wirausaha yang makin sering diadakan saat ini. Kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pelatihan akan berpengaruh terhadap minimnya jaringan informasi untuk pemasaran dan distribusi produksinya.
2. Keterbatasan Dalam Budaya
Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa peran perempuan hanya sebatas di lingkup domestic, alias mengurus rumah tangga dan keluarga. Presepsi ini secara tidak langsung akan membatasi gerak perempuan untuk bisa memulai bekerja dan membantu perekonomian keluarga.
3. Kurangnya Akses Ke Layanan Pinjaman
Usaha memang tak dapat berjalan jika tak ada modal. Hal inilah yang sering menjadi hambatan besar bagi para wirausaha yang baru memulai usahanya. Kurangnya akses ke layanan pinjaman ini membuat wirausaha merasa terbatas ruang geraknya. Wirausaha menharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga member keuntungan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.
4. Biaya bahan baku yang lebih mahal
Biasanya, para pewaralaba memnyediakan supplier bahan baku bagi para wirausaha untuk memproduksi produknya. Mereka beralasan bahan baku dari supplier yang telah diajak bekerjasama oleh franchisor telah memenuhi standar mutu. Sehingga harga bahan baku agak mahal dibanding harga pasar. Dengan demikian margin keuntungan yang diperoleh oleh wirausaha menjadi lebih kecil.
5. Pengaturan lokasi yang tidak baik
Para pewaralaba yang mempertimbangkan strategi lokasi, biasanya hanya mengizinkan suatu perwakilan waralaba pada jarak tertentu. Namun tidak sedikit juga yang membiarkan banyak waralaba berdiri dala satu lokasi dengan jarak dekat. Hal ini sangat tidak baik, karena wirausaha harus saling bersaing dengan merek dan produk yang sama dalam satu lokasi. Untuk itu, sebelum mendirikan usaha, ada baiknya melihat keadaan sekitar apakah memadai untuk didirikan atau tidak.
6. Kreatifitas yang terbatas
Kebanyakan wirausahawan membiarkan semua aksesoris yang dipakai dalam usaha tersebut serupa, sehingga tidak menimbulkan unsure kreatif dari usaha tersebut. Hal ini bisa menjadi negative jika dilakukan secara terus menerus. Karena konsumen akan merasa boan dengan hal yang itu-itu saja, tanpa ada sesuatu yang unik.

2.7  Kekeliruan Saat Memulai Usaha
Setelah selesai menyusun rencana usaha langkah berikutnya adalah menjalankan rencana usaha itu. Karena keterbatasan wawasan dan pengalaman usaha, seringkali wirausahawan pemula jatuh kedalam beberapa kekeliruan yang berdampak pada semangat dan kemauannya untuk berwirausaha. Beberapa kekeliruan tersebet ialah:
1.      Anggapan Bahwa Rencana Yang Bagus Akan Menghasilkan Kenyataan Yang Bagus
Anggapan ini sering kali membuat wirausahawan pemula tidak peka dengan lekak lekuk realitas yang jauh berbeda yang jauh berbeda dari yang dibayangkannya. Seringkali calon wirausaha saat menyusun rencana usaha, berangkat dari bayangan-bayangan indah engenai apa yang akan terjadi di dalam realitas, an bukan berdasarkan pengamatan empiris. Hal ini wajar terutama sekali ketika wirausawahan tersebut mempunyai produk yang diani baru dan inovatif. Karena tidak ada yang bisa dijadikan patokan untuk menilai berhasilnya atau tidak produk tersebut diterima oleh pasar, maka niscaya calon wirausahawan tersebut hanya bergantung pada bayangan mengenai respon pasar terhadap produk baru dan inovatifnya tersebut. Sejauah ini tak ada yang salah karena memang sifat dari rencana usaha adalah bayangan mental mengenai realitas.
Namun sering kali dilupakan ialah bahwa rencana itu lebih merupakan sebuah asumsi mengenai realitas, dan bukan realitas itu sendiri. Sebagai asumsi rencana itu tidakboleh terlalu lama dipegang secara terlalu kuat. Realita pasti memiliki logikanya sendiri yang tak selalu sejalan dengan apa yang dibayangkannya. Contohnya: mungkin dalam rencana usaha anda, kita membayangkan bahwa setiap harinya kita akan berhasi menjual rata-rata 100 porsi mangkok bakso special kita, namun dalam kenyataannya sebulan awal total yang kita jual tak lebih dari 100 porsi mangkok bakso.
Dalam menyusun usaha, kita memnag bisa dan berhak mematok angka berapapun sebanyak yang kita mau. Namu angka tersebut hanyalah angkan tentative atau sementara yang kebenarannya hanya merupakan peluang dengan presentasi tertentu, dan idak absolute 100%
Kekeliruan anggapan yang pertama ini seringkali bisa melahirkan kekagetan atau shock saat berusaha. Respon yang muncul biasanya adalah menurunkan semngat dan kemauan untuk berusaha. Wurausahawan pemula dengan cepat beralih dari pandangan terlalu optimis mengenai usahanya menjadi terlalu pesimis mengenai usahanya. Logika realitas menghadirkan pengalaman yang terlalu keras dan berat baginya sehinga aehungga merontokan satu persatu bayangan optimistis yang munculbergelora saat dirinya menyusun rencana usaha. Bukannya elakuakan evaluasi dan revisi terhadap rencana-rencana usahanya, yang dilakukan justru membuang ide untuk memasarakan produknya yang baru dan inovatif (setidaknya menurut penilaiannya). Terlalu mudah optimis seringkali diimbangi oleh terlalu cepat pesimis.
Namun, bahaya lain selain turunnya semanangat dan kemauan berusaha ialah tak adanya kesadaran akan pendtingya mengantisipasi kenyataan yang berdeda dari bayangan. Ketidak sadaran ini semakin kuat ketika dibarengan dengan anggapan yang kedua berikut ini.

2.      Anggapan Bahwa Kalau Ada Yang Tak Sesuai Rencana, Semua Akan Berubah Dengan Sendirinya Kearah Yang Seperti Yang Dibayangkan
Mungkin ada wirauasawan pemula yang ketika langkah awalamya berhadapan dengan pengalaman-pengalaman yang jauah dari yang dibayangkan yang masih bertahan dengan idi bisnis darai produknya karena deranggapan bahwa segala sesuatu akan berubah dangan sendirinyakearah yang seperti dibayangkannya. Realitas yang dibayangkannya sebagai sesutuyang memang terkadang menyimpang dari apa yang dibayangkan, namaun pada saat yang bersaman realitas memiliki mekanisme otomatis yang bisa membuatnya bosa kembali berjalan persis seperti apa yang diharapkannya.
Misalkan saja seorang wirausahawan muda beranggapan bahwa dibulan pertama usaha jualan baksonya memang sepi pembeli, namun ia percaya dibulan bulan berikutnya pelanggan akan dating dengan sendirinya dan usahanya ramai secara otomatistanpa harus berusaha apapun.
Kombinasi antara anggapan yang pertama dan yang kedua mendorong seorang calon wirausahawan untuk ogah-ogahan menganalisa apa yang salah, merevisi strategi usaha, dan mengantisipasi respon pasar sebagai akibat dari revisi strategi usaha. Dalam usahanya, dia akan lebih memilih bersikap pasif dan menunggu perubahan dating dengan sendirinya. Ditengah persaiangan memperebutkan pelanggan, langkah pasif dan menunggu ini jelas berakibat buruk pada nasib usaha. Ketiadaan langkah aktif dan kreatif untuk memposisikan diri dalam persaiangan pasar berarti kemunduran usaha.
3.      Anggapan Bahwa Kegagalan Berarti Realitas Memang Tak Mungkin Untuk Dilakukan
Anggapan yang ketiga ini muncul ketika kegagalan menghadapi rentetan kesulita demi kesulitan menciptakan ketidak berhasilan merealisasikan target dan tujuan seperti telah dipetakan dalam rencana usaha atau business plan. Bukannya melakukan refleksi atas ketidak tepatan asumsi dan langkah yang telah diambil, yang mucul justru adalah presepsi akan tak tertembusnya realitas oleh usahanya. Meski jerih payah yang dilakuakn belumlah maksimal atau optimal namun kegagalan demi kegagalan merealisasikan target bisnis tidak membuatnya sadar akan kelemahan tersebutkesimpulan yang ditarik bukanlah : ” Aku harus menyusun rencana baru” namun “ Aku tak berdaya apa-apa menghadapi situasi yang ada.
Rencana usahapun ditinggalkan berikut dengan usahanya. Calon wirausahapun kembali menjadi lebih tertarik menjadi pegawai atau karyawan karena egala sesuatunya lebih mudah dan pasti. Dia merasa tak berbakat menjadi seorang wirausahadan sudah nasibnya menjadi pegawai atau karyawan. Perhatikan bagaimana wirausahawan berangkat dari antusiasme dan semangat besar, dibarengi dengan penyusunan business plan yang rapi dan bagus, dan bahkan dengan idi produk yang inovatif, namun karena dikombinasikan dengan anggapan-anggapan yang keliru saat memulai usaha, yang terjadi justru meredupnya semangat berwirausaha.

2.8  Indikator Usaha yang Dikatakan Berhasil
Sebuah keberhasilan atau kesuksesan datang dari kerja keras seseorang yang dibarengi dengan berdoa. Tanpa kedua hal tersebut, nyatanya kesuksesan akan sukar untuk dicapai. Memulainya terasa begitu pahit, akan banyak menghadapi masalah yang menyulitkan. Namun, ketika telah berada di puncak (kesuksesan), itu semua akan terasa begitu indah.
Sama halnya dalam menjalankan sebuah bisnis, kesuksesan merupakan tujuan akhir untuk dicapai seorang pengusaha. Hanya saja, untuk mencapai tujuan tersebut, seorang pengusaha harus melewati beberapa tahapan termasuk proses yang tidak mudah. Bahkan banyak yang kandas di tengah jalan pada tahapan ini.
Meraih kesuksesan memang tidak ada rumus yang pasti. Karena itu dibutuhkan doa terhadap sang pencipta untuk melancarkan setiap urusan, meski dari hal yang tak mungkin sekalipun. Meski begitu, tetap diperlukan indikator-indikator menuju kesuksesan agar bisnis lebih terarah. Berikut tiga indikator mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
1.      Mencapai Break-even Point
Pencapaian breakeven point setiap bulannya adalah indikasi pertama dimana bisnis visible . Pada poin ini pemilik masih belum mendapatkan income .
Breakeven berarti pengeluaran sama dengan revenue. Profit masih nol atau bisa dikatakan impas.
Pengusaha pemula juga harus membuat kalkulasi data yang sangat penting: breakeven point . Sederhananya, breakeven point menunjukkan di level mana pada penjualan (dalam volume unit atau mata uang) diperlukan untuk menutup semua biaya fixed cost dalam bisnis dan variable cost dalam memproduksi barang.
2.      Menghasilkan Biaya Hidup
Bisnis mulai berjalan, ketika bisnis mampu memberikan biaya hidup. Berbulan-bulan hidup dengan anggaran yang sangat ketat dan tidak ada penghasilan saat memulai usaha, itu berarti telah mencapai tahapan dimana seorang wirausaha dapat menarik income. Namun, masih belum ada profit real, karena semua income dikonsumsi untuk kebutuhan hidupnya.
Pada titik ini, pengusaha kecil telah melakukannya dengan baik seperti mereka bekerja untuk orang lain pada level yang sama. Namun, bisnis belum menunjukkan kemampuan return on investment. Kebanyakan usaha kecil hanya mencapai tahap ini, hanya memberikan penghasilan yang layak bagi pemilik.
3.      Mencapai Real Profit
Investasi bisnis akan berhasil jika mampu berpindah dari kategori sekedar memberi upah menjadi memberikan kontribusi profit real. Real profit adalah tunai yang tersisa setelah upah yang dikeluarkan untuk seluruh oprasional sebuah bisnis. Kemampuan memberikan real profit adalah garis pembatas antara memiliki pekerjaan dan memiliki usaha.
Pada tahap ini, bisnis tidak hanya memberikan upah atas waktu yang telah dikeluarkan, tapi juga mengembalikan semua yang telah diinvestasikan. Di luar pembayaran hutang atau pajak pendapatan. Pada level ini sebuah usaha menjadi lebih berharga daripada nilai asetnya, karena memberikan return on investment dan alur kas yang positif.

2.9  Tips Sukses Memulai Bisnis Untuk Pemula
Kesuksesan adalah hal yang dicari setiap orang. Salah satu cara yang banyak dilakukan orang untuk meraihnya adalah dengan memulai bisnis. Pemikiran untuk menjadi pengusaha sudah menjadi tren di semua kalangan masyarakat, terutama kalangan muda. Oleh karena itu, saat ini banyak orang yang sudah sukses menjadi pengusaha di usia muda. Hal ini memang tidak mengherankan, karena banyak orang yang mulai merasa lelah dan terbatas dengan hanya menjadi karyawan, sehingga pemikiran untuk membuat bisnis menjadi pilihannya.
Untuk sukses memulai bisnis tidak selalu berjalan lancar, diperlukan beberapa keahlian dan langkah yang harus dilakukan dengan benar. Bahkan ada pemikiran yang berkata bahwa tidak semua orang bisa menjadi pengusaha. Tapi sebenarnya, semua orang bisa kok menjadi pengusaha jika kamu mau belajar dan bekerja keras. Scott Gerber adalah seorang pengusaha muda, penulis, dan investor asal Amerika Serikat. Berikut ini adalah 10 tips untuk sukses memulai bisnis untuk pemula oleh Scott Gerber.
1. Fokus pada satu peluang bisnis
Seiring dengan semakin berkembangnya dunia maya, saat ini seakan-akan semua hal dapat menjadi peluang bisnis. Dengan begitu banyaknya peluang yang dapat diambil, mungkin kamu akan bingung dalam memilih satu peluang yang akan dikembangkan. Sehingga banyak orang yang malah mencoba untuk mengembangkan banyak peluang dalam waktu yang bersamaan. Namun apa itu benar? Tidak ada yang benar atau salah, karena semua itu tergantung pada kemampuan setiap orang, namun akan lebih baik jika kamu fokus pada satu peluang saja.
Dengan kamu fokus pada satu peluang, maka seluruh ide dan pikiran kamu untuk mengembangkan bisnis akan lebih terarah. Hal ini akan memudahkan kamu dalam mengeksekusi semua ide-ide tersebut. Mengurus satu bisnis saja sudah sulit, apalagi kalau banyak, ya nggak?
2. Lakukan hal yang kamu sukai
Dalam melakukan apapun juga, jika kita menyukai apa yang kita lakukan, maka kita akan melakukannya dengan sepenuh hati. Bukan karena paksaan sehingga bisa lebih maksimal. Segala pekerjaan jika digeluti dengan sepenuh hati akan membuahkan hasil yang maksimal, karena itulah banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak umum pada saat ini. Namun bagi kamu yang bercita-cita menjadi pengusaha, jangan memulai bisnis hanya karena melihat untung yang besar, terlihat keren, atau karena disuruh. Biasanya, hal yang baik untuk dilakukan ketika memulai bisnis adalah, berdasarkan hobi. Jika hobi kamu adalah fotografi, kamu bisa mulai menjual perlengkapan kamera. Dengan begitu, hobi kamu terpuaskan dan mimpi membuka usaha pun tercapai.
3. Kuasai segalanya tentang bisnis kamu
Di awal memulai bisnis, umumnya jarang ada investor yang berani menaruh uangnya disana. Namun kesempatan itu bisa datang kapanpun, jadi kamu harus kuasai betul segalanya tentang bisnis yang kamu geluti dan selalu siap menjelaskan dengan sejelas-jelasnya. Hal ini dimaksudkan agar kamu dapat membuat investor yakin bahwa ia menaruh uangnya di tangan yang tepat, yaitu kepada kamu, orang yang paling paham tentang bisnis ini.
Baca Juga: 5 Cara Sukses Menjadi Mompreneur
4. Selalu mau belajar dari orang lain
Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada orang yang mengetahui segala hal, maka itu sangatlah penting untuk bersikap terbuka pada pandangan atau pemikiran orang lain. Dengan berkonsultasi dengan orang lain seperti mentor, teman, atau orang sukses lainnya, kamu dapat mengambil pelajaran dari apa yang sudah dilakukannya. Pilihlah mentor, teman atau orang yang sudah sukses untuk menjadi penasehat kamu, tempat kamu berdiskusi tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk sukses. Lebih banyak mendengar akan lebih baik daripada lebih banyak berbicara.
5. Hiduplah dengan sederhana
Lupakan semua keindahan dari menjadi pengusaha. Mobil mewah, makan mewah, rumah besar, atau segala hal yang menunjukkan kemewahan. Hiduplah dengan pandangan bahwa kamu adalah pemula yang membutuhkan uang untuk sukses. Dengan begitu, kamu akan lebih menikmati proses menuju sukses dan segala hal yang kamu impikan itu akan datang pada saatnya nanti.
6. Belajar dari kegagalan
Tidak ada hal yang pasti di dunia ini. Sama halnya dengan dunia bisnis. Ada 2 pilihan dalam hidup kita yang menentukan kesuksesan, yaitu untuk maju atau diam. Jika kamu ingin maju, maka kamu juga harus siap untuk menghadapi kegagalan. Karena tidak semua yang kamu rencanakan selalu berjalan lancar sesuai keinginanmu. Justru kegagalan harus terjadi untuk mengajarkan kamu dan mempersiapkan kamu untuk menjadi orang yang sukses nantinya. Ketika gagal, jangan putus asa, terus mencoba dan belajarlah dari pengalaman itu. Kegagalan itu guru terbaik loh!
7. Tunjukkan bahwa konsep bisnis kamu yang terbaik
Yakinlah bahwa tidak ada investor yang mau berinvestasi dalam bisnis kamu, karena mereka belum tahu standar dari konsep bisnis kamu. Oleh karena itu, tunjukkan bahwa konsep bisnis ini akan sangat menguntungkan bagi para investor. Jalankan konsep bisnismu dengan modal seadanya untuk memberi bukti nyata kepada investor. Ketika kamu sudah menunjukkan bahwa konsep kamu yang terbaik, lalu percayalah bahwa para investor yang akan mencari kamu.

8. Jagalah kesehatan
Untuk sukses, memang harus bekerja keras, namun jangan lupa bahwa menjaga kesehatan juga tanggung jawab kamu. Dengan kamu menjaga kesehatan, percayalah apapun yang kamu kerjakan akan lebih produktif. Atur pola makan, berolahraga teratur, dan sempatkan waktu untuk beristirahat dari pekerjaan. Bayangkan jika kamu jatuh sakit, tidak ada yang dapat kamu lakukan dengan sempurna. Kesehatan memberi kamu kesempatan untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik. Sebisa mungkin seimbangkan pekerjaan dengan menjaga kesehatan.
9. Buktikan dengan tindakan, bukan dengan kata-kata
Perhatikan apa yang kamu katakan. Katakan hal yang mampu kamu lakukan, jangan terlalu banyak bicara tapi kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Buktikan yang kamu bisa lakukan melalui tindakan, bukan melalui kata-kata, karena dengan kamu bertindak, orang akan lebih bisa menilai hasil kerjamu. Speak less, do more, right?
10. Tahu kapan harus berhenti berusaha
Seorang kapten yang bijak tidak akan tenggelam bersama kapalnya. Itulah pepatah yang menjelaskan bahwa seorang yang bijak adalah orang yang tahu kapan harus berusaha dan kapan harus berhenti. Berhenti berusaha tidak selalu bentuk dari menyerah, terkadang ada hal-hal yang memaksa kamu untuk berhenti, jika tidak kamu akan semakin terpuruk. Demikian juga dalam merintis bisnis. Terkadang, bisnis yang kita mulai tidak membawa kamu kepada kesuksesan, melainkan malah membuat kamu menajdi terpuruk. Ketika situasi itu datang, maka kamu harus tahu kapan harus berhenti. Bersikap bijaksana dan peka terhadap keadaan akan membantu kamu untuk terhindar dari keterpurukan.



























BAB III
KESIMPULAN


            Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil tindakan yang tepat, berani mengambil resiko dan dapat berfikir kedepan guna memastikan kesuksesan. Untuk memulai usaha, seseorang harus memiliki anggapan bahwa keberhasilan datang seiring dengan pilihan sikap dan tindakan yang diambil untuk menghasilkan rencana usaha yang bagus. Selain itu, perlu adanya persiapan yang sangat matang seperti persiapan produk, pemasaran, kelembagaan dan persiapan modal.
Sebelum memulai usaha seseorang perlu memikirkan peluang/kesempatan berwirausaha seperti kesiapan kita memulai usaha tersebut dan apakah usaha tersebut sesuai kebutuhan masyarakat. selain itu, dalam memulai usaha selalu ada hambatan dan kekeliruan yang dapat menjatuhkan usaha. Maka dari itu perlu adanya usaha mencari pengetahuan dengan berkorelasi dengan pihak lain, bukan hanya dengan anggapan-anggapan yang tidak masuk akal. Setelah semuanya dapat terpikirkan kita bisa memulai usaha dengan modal yang cukup, produk yang baik dan pelayanan yang baik serta memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
           











 

1 komentar:

  1. KABAR BAIK
    Pertama saya ingin mengatakan jika Anda takut berhasil Anda tidak akan berhasil meskipun kesempatan datang dengan murah dan gratis, semuanya dimulai pada malam yang dingin saat di tempat tidur saya melalui internet hanya untuk lelah sehingga saya bisa tidur setelah sekian lama hari di bank mencoba untuk mendapatkan pinjaman dengan rumah saya dari bank HSBC di pekanbaru bagi mereka yang mungkin tahu bank ini, saya mencoba dan setelah dokumentasi saya disuruh kembali dalam waktu 30 hari yang bagi saya seperti selamanya jadi sementara di saya memikirkan tentang tindakan selanjutnya mungkin saya menemukan cerita tertentu tentang cara mendapatkan pinjaman dan pada tingkat yang sangat rendah 2% dengan nama perusahaan sebagai perusahaan pinjaman Rossa Stanley saya bertanya-tanya apakah itu nyata jadi saya menyelidiki lebih lanjut dan datang di seberang seorang wanita bernama Nadia Sisworo bersaksi bagaimana dia mendapatkan pinjaman dengan semua detail banknya ditampilkan jadi saya mengirim email dan kami berbicara, kami mengobrol dan dia meminta saya untuk menghubungi perusahaan ibu rossa bahwa jika rumah saya asli dan identitas saya mungkin beruntung mendapatkan pinjaman jadi saya mengirim email ke ibu Apakah Anda membutuhkan bantuan keuangan karena kuncian virus korona, maka segera ke perusahaan pinjaman rossa stanley di mana ada bantuan BANK DUNIA untuk semua orang, jadi hubungi kami sekarang di perusahaan pinjaman rossa stanley sekarang untuk pinjaman dan bantuan keuangan Anda melalui salah satu saluran berikut di bawahEmail: rossastanleyloancompany@gmail.com
    Telepon / SMS / WhatsApp: +1 (213) -315-3118
    Situs web: www.rossastanleyloan.org
    Twitter Resmi: Rossastanlyloan
    Facebook Resmi: Rossa Stanley Favor
    Lamar atau kunjungi kami di web di
    http: //www.rossastanleyloan.orgtentang kondisi saya dan formulir pinjaman telah diberikan saya mengisi dan mengajukan permintaan pinjaman $ 150.000,00 dan selebihnya kepada Kemuliaan Allah saya mendapat pinjaman dari perusahaan ibu rossa jadi orang-orang tersayang jika Anda memiliki beban keuangan yang tulus atau ingin mengembangkan bisnis Anda jangan ragu untuk bertemu ibu rossa untuk meminta bantuan saya yakin $ 150,000.00 cukup untuk meninggalkan kemiskinan dan bahagia selamanya seperti saya jika Anda masih ragu biaya gratis untuk menelepon atau WhatsApp saya di +62895342086181 atau tulis saya di hadiemi64@gmail.com dan facebook di Hadi emi dan saya akan membuktikan kepada Anda ibu itu nyata

    BalasHapus