BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kewirausahaan
merupakan pengetahuan yang sedang berkembang di Indonesia. Pengetahuan ini
sangat diperlukan untuk mengubah sikap mental dan pola berpikir konvensional
menjadi maju. Di era yang semakin maju ini sangat dibutuhkan para wirausaha
yang mampu menjawab tantangan dan peluang di situasi seperti apapun. Wirausaha
adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usaha atau bisnisnya sesuai kemajuan peradaban. Wirausaha
bebas merancang, mengelola, mengedalikan semuanya tanpa diatur oleh orang lain.
Memperhatikan
kondisi bangsa Indonesia saat ini mengenai kualitas tenaga kerja, lapangan
kerja yang sangat terbatas, rendahnya produktivitas, masih belum optimalnya
penggunaan kekayaan sumber daya alam nasional, serta ketidakstabilan ekonomi.
Jadi, peluang untuk meningkatkan produktivitas bangsa melalui pengembangan
kewirausahaan sangat diperlukan dan masih terbuka lebar (M. Syafie Idrus
1999:6).
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa
pengertian wirausaha?
2.
Bagaimana
cara memulai usaha dari dan dengan asumsi yang benar?
3.
Bagaimana
cara memulai usaha dengan
kesiapan yang matang?
4.
Bagaimana
mencari kesempatan/peluang wirausaha?
5.
Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat usaha baru?
6.
Apa
hambatan-hambatan yang dihadapi ketika membuat usaha baru?
7.
Apa
saja kekeliruan saat memulai usaha?
8.
Apa indikator usaha yang dikatakan berhasil?
9.
Bagaimana tips sukses memulai bisnis untuk pemula?
1.3
Tujuan
1.
Menjelaskan dengan
terperinci mengenai
wirausaha
2.
Memberikan cara memulai usaha dengan asumsi yang benar
3.
Menjelaskan cara memulai usaha dengan kesiapan yang matang
4.
Memberitahukan bagaimana mencari kesempatan/peluang
wirausaha
5.
Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam membuat usaha baru
6.
Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi
ketika membuat usaha baru
7.
Menjelaskan kekeliruan saat memulai usaha
8.
Menjelaskan idikator usaha yang bisa dikatakan berhasil
9.
Menyarankan tips sukses memulai bisnis untuk pemula
1.4
Manfaat
Adapun manfaat
dalam makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui apa itu wirausaha dan
mengetahui cara membuka atau menciptakan
usaha dengan baik. Sekaligus dapat menumbuhkan semangat baru dalam memajukan usaha yang
sudah ada. Dengan kemandirian dan kelancaran usaha tersebut, maka akan membantu
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Wirausaha
Dari segi bahasa kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. Usaha berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat esuatu. Menurut kamus basar bahasa Indonesia wirausaha
adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan
bahwa:
1) Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pengertian wirausaha menurut para
ahli :
a. Joseph C. Schumpeter
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan
pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil
keuntungan keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.
b. Raymond W.Y Kao
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang
suatu gagasan menjadi realita.
c. Richard Cantillon
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau
mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah
ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
2.2
Cara
Memulai Usaha dengan Asumsi Yang Benar
Banyak wirausahawan yang menanggalkan
semangat dan kemauannya berwirausaha bukan setelah melewati perjuangan keras
selama beberapa lama, namun karena terlalu cepat merangkul pesimisme berlebihan
dan karena terlalu pasif berhadapan dengan realitas. Salah satu alasan mengapa ada banyak pengusaha papan
atas yang berhasil merintis usahanya dari nol yang berasal dari kalangan
sarjana atau mahasiswa ialah karena mereka ini lebih seimbang dalam memetakan
impian dan kenyataan. Mereka ini lebih mampu menari secara lincah diantara
kedua wilayah ini. Sementara kebanyakan sarjana atau mahasiswa lebih terpaku di
dunia impiannya dan kurang begitu menjejakan kaki di dalam kenyataan. Hal ini
berakibat pada rendahnya kemampuan menganalisa kemampuan dan mengantisipasinya
sehingga memiliki konsekuensi mudah kaget dengan kenyataan ketika kenyataan itu
jauh berbeda dari apa yang dibayangkan .
Dari uraian diatas, maka bisa dilihat
bahwa musuh terbesar dari seorang wirausaha saat memulai usahanya justru adalah
dirinya sendiri, atau lebih tepatnya anggapan-anggapan yang dianutnya sendiri.
Itulah sebabnya dalam bab ini, kita memulainya dengan membahas
anggapan-anggapan yang keliru karena hal inilah yang justru akan menghancurkan
diri kita dan juga usaha kita sejak awal. Adalah penting untuk memulai usaha
dari dan dengan langkah-langkah yang benar. Perlu diingat bahwa memulai usaha
selalu berarti memulai usaha di tengah persaingan usaha. Itu artinya membuka usaha
berarti turut serta dalam persainagn memperebutkan pasar atau pelanggan.
Berikut ini adalah aggapan-anggapan
yang penting untuk dianut saat memulai usaha:
1.
Rencana
usaha merupakan dokumen yang berfungsi sebagai pemberi arah paduan untuk
mencapai apa yang di tuju dan bukan merupakan dokumen ramalan mengenai apa yang
dituju dan bukan merupakan dokumen ramalan mengenai apa yang akan dialami.
Karena itu, rencana usaha harus diperlakukan sebagai alat bantu dalam
menghadapi realitas, dan bukannya sebagai potret dari realitas, sebagaimana
halnya alat bantu lain seperti pisau, yang ketika gagal fungsinya untuk
membelah suatu benda, kita bisa gantikan dengan alat bantu lain yang lebih
efektif atatu kita sempurnakan karakteristiknya sehingga menjadi efektif dalam
membelah benda yang kita inginkan, demikian pula rencana usaha yang gagal
membawa kita berhasil melewati situasi dan kondisi realitas tertentu harus kita
ubah dengan rencana yang lain.
2.
Biasakan
mengembangkan optimisme berdasarkan observasi yang teliti terhadap realitas konkfet dan bukan
berdasarkan harapan semata. Harapan yang tidak didasarkan pada landasan empiris
sama sekali tak bisa disebut sebagai harapan, namun lebih sebagai lamunan.
Biasakan menyusun rencana usaha setelah menghimpun informasi dari berbagai
sumber selengkap mungkin.
3.
Maknai
saat memulai usaha sebagai saat untuk menguji atau mengetes rencana usaha.
Jangan terlalu kecewa jika rencana usaha tak berjalan sesuai dengan yang di
inginkan karena kegagalan justru merupakan sumber belajar yang berharga dan
sekaligus menjadi sumber penyempurnaan yang paling efektif terhadap rencana
usaha.
4.
Inti
dari anggapan yang benar ialah anggapan bahwa keberhasilan datang seiring dengan pilihan sikap dan
tindakan yang diambil, bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya hanya karena
memiliki rencana usaha yang bagus. Realitas selalu lebih komplek dari pada apa
yang direncanakan karena realitas itu melibatkan apa yang dipikirkan dan
dilakukan oleh orang-orang lain, dan bukan sekedar apa yang kita bayangkan.
2.3 Cara Memulai Usaha dengan Kesiapan yang Matang
Berikut beberapa cara memulai
usaha dengan kesiapan yang sangat matang :
1.
Persiapan
Produk
Bagi kebanyakan jenis
bisnis, bahan baku untuk produk yang dibuat adalah sesuatu yang sangat krusial.
Bahan baku untuk produk utama ataupun bahan baku tambahan harus dapat tersedia
dengan baik dan tepat waktu, memiliki kualitas yang baik, kontinuitas, dan
biaya pengadaan bahan baku yang terjangkau, jika dari bahan baku tersebut sudah
tidak maksimal dan kuranng berkualitas maka produk yang dihasilkan juga akan
kurang nilai jualnya. Disamping bahan baku sebelum memulai suatu usaha maka hal
yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan
menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi
tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada
lingkungan yang terbesar.
2.
Persiapan
Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung
tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa
tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan
keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka
akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang
merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan
pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product
brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas
secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran,
identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan
product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha. Karena itu, bisnis anda
harus punya strategi marketing yang efektif dalam memasarkan produk-produk yang
anda jual. Kita bisa mempertimbangkan banyak opsi, namun pastikan hanya memilih
strategi pemasaran yang efektif, baik secara offline maupun secara online.
3.
Persiapan
Kelembagaan
Banyaknya orang yang
tertarik untuk mendirikan suatu badan usaha tak luput dari pentingnya izin
usaha sebagai aspek hukum yang harus dipenuhi. Demi keamanan dan kelancaran
proses berjalannya suatu usaha diperlukan beberapa syarat-syarat yang harus
dipenuhi. Memulai suatu usaha atau mendirikan bisnis baru memerlukan berbagai
macam persiapan. Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan misalnya saja
seberapa besar modal yang dimiliki, bagaimana tingkat keseriusan usaha dalam
artian usaha tersebut merupakan bisnis utama atau bisnis sampingan belaka dst.
Hal-hal tersebut tersebut diupayakan dengan tujuan usaha yang sudah dirintis
dapat dipertahankan keberadaan dan kelangsungannya bahkan ditingkatkan lagi.
4.
Persiapan
Permodalan
Sebelum kita menjalankan
sebuah usaha, tentu kita perlu modal untuk memulainya. Modal ini bisa berasal
dari banyak sumber, misalnya dari tabungan sendiri, modal pinjaman, atau dari
investor. Mengetahui besar kebutuhan modal akan lebih baik karena kita telah
memperkirakan pengeluaran awal dan biaya operasioanl usaha, sehingga Anda tidak
keteteran dalam mengatur keuangan bisnis.
5.
Persiapan
Perencanaan Keuangan
Pemahaman atas aspek ini
adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi
terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana
untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalam topik ini
akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah
dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi,
struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
2.4
Cara
Mencari Kesempatan/Peluang Wirausaha
2.4.1 Definisi peluang Usaha
Peluang usaha adalah
sebuah kesempatan yang sudah pasti yang bisa didapatkan oleh seseorang dengan
cara mengandalkan potensi dan keahlian yang telahdimiliki oleh orang tersebut
dengan cara memanfaatkan waktu dan kondisi yang ada.
Ada beberapa strategi dan
juga tips yang dapat kita jalankan utuk memulai sebuah peluang usaha yang
menguntungkan. Peluang usaha bisa dicari melalui media internet, dengan
mengunjungi took-toko buku, atau mendengarkan pengalaman orang lain yang sudah
berpengalaman dan sukses di dalam bisnis yang mereka geluti, sebagai acuan
dalam memulai sebuah peluan usaha baru.
Cara mencari peluang usaha :
1. Gunakan internet
gunakan google untuk mencari informasi peluang usaha yang teruji. Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia
ini memungkinkan untuk membantu dalam pencarian peluang usaha. Sebab informasi
dunia maya dapat diketahui melalui google.
2. Mengikuti seminar
wirausaha. Dengan cara ini kita mencari informasi dengan sesama wirausaha yang
lain. Bisa juga untuk menanbah ide-ide baru tentang peluang usaha.
3. Ikut komunitas bisnis.
Komunitas adalah salah satu cara untuk bertemu dengan para wirausahawan yang
terdiri dari banyak kalangan bisnis. Ini mampu memperbanyak relasi dan menambah
wacana tentang peluang usaha yangbsedang berkembang.
4. Beli buku tentang
bisnis. Sekarang banyak buku yang bertema bisnis, pemasaran dan bagaimana
menemukan peluang usaha. Ini memperbesar ide yang akan muncul untuk sebuah
peluang usaha baru.
5. Aktif dalam social
media. Di era social media seperti sekarang ini banyak ilmu gratis yang di
share oleh para pebisnis. Dengan membuat kuliah tweet atau kultwit tentang
bisnis maka akan menambah luas wawasan kita bagaimana mengembangkan peluang
usaha sehingga tidak hanya peluang usaha saja yang akan kita jalankan namun
dapat kita wujudkan dalam bisnis nyata.
6. Rajin sharing dengan
pebisnis sukses. Bisnis tidak hanya memikirkan bagaimana untung rugi namun ada
banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Untuk itu maka pebisnis awal memerlukan
seorang mentor pendamping.
7. Rencanakan dengan prioritas. Jika
sudah menemukan apa yang akan kita kembangkan dalam usaha kita nanti, maka
selanjutnya rencanakan secara matang sesuai dengan keinginan kita. Kembangkan
sampai sukses.
2.4.2 Unsur-unsur peluang
usaha
Sebelum memulai sebuah
usaha, seorang wirausahawan haruslah memperhatikan beberapa hal. Hal-hal
tersebut diantaranya adalah :
1. Lihat karakter usaha kita dan
sesuaikan dengan karakter pribadi kita
Kita perlu mengenal karakter bisang
usaha kita. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar kita sesuai
dengan karakter usaha kita.
2. Lihat apakah kita menyukai usaha
tersebut
Merupakam syarat mutlak bahwa
seseorang harus menyukai usaha yang akan dijalankannya. Kenyataan menunjukan bahwa rasa suka
pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
3. Lihat apakah kita mampu menjalan
usaha tersebut.
Sangat penting bagi kita untuk
mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu
menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan
beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian
hasilnya dibandingkan dengan kemampuan kita.
4. Kebutuhan akan sumber penemuan
Sebelum memulai usaha, ada baiknya
kita melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan
kita geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya umur
usaha yang akan kita jalankan.
5. Membuat inovasi baru
Hal yang sangat dan selalu perlu
dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan
untuk sebuah produk yanga akan dijalankan.
6. Sesuia dengan keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan
keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan usahawan.
7. Menyesuaikan dengan kebutuhan
sekitar.
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan
dijalankan dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar,
khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
8. Memanfaatkan koneksi dan relasi.
Koneksi dan relasi yang kita miliki
juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
9. Memahami
kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap
kecenderunga-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu
untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
10. Mengamati produk-produk dan jasa
yang ada.
Pengamatan terhadap produk dan jasa
juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan
pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang
memuaskan dapat dihasilkan.
2.5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Membuat Usaha Baru
Menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha sejati itu memang
suatu hal yang menjadi kebanggaan tersendiri jika dibandingkan dengan menjadi
seorang pekerja kantoran atau karyawan. Bila menjadi seorang pengusaha itu enaknya kita secara tidak
langsung dapat menjadi seorang bos, apalagi usaha tersebut milik kita sendiri dan sudah
berkembang besar, kita
dapat mempekerjakan orang – orang yang ingin bekerja dengan kita dan kita juga
tidak terlalu berat kerjanya, hanya menghitung kalkulasi keuangan dan pemasukan dan pengeluaran barang
yang ada pada usaha kita, selebihnya
seperti pembelian
barang–barang dan lainnya itu dikerjakan oleh pekerja yang lain. Berbeda dengan seorang yang menjadi pekerja
kantoran atau karyawan yang mungkin kerjanya itu lelah bila banyak kerjaan dari
kantor yang harus selesai cepat dan kerjaan yang tidak gampang.
Untuk menjadi seorang entrepreneur
sejati itu dibutuhkan sebuah keuletan pada diri sendiri dan juga kesabaran, agar kita dapat mengetahui masalah
apa yang akan terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya dengan tepat. Dan bila kita ingin memiliki usaha
sendiri atau membuka usaha kita sendiri, faktor utama yang harus dipikirkan adalah usaha apa yang akan
kita buka dan apakah usaha yang kita buka nanti dapat menarik perhatian dari
masyarakat luas atau laku dipasaran, itu adalah faktor utama bila kita ingin membuka sebuah tempat
usaha, kita juga harus
melihat peluang–peluang apa saja yang muncul pada masa saat ini dan dapat
diminati oleh banyak orang. Bila kita sudah yakin dengan usaha yang nanti kita buka dan dapat
diterima di masyarakat, lalu faktor yang kedua adalah mencari
modal untuk membeli bahan–bahan pendukung usaha yang kita buat, bila kita sudah memiliki modal yang
lebih itu lebih bagus.
Faktor yang ke tiga setelah kita
mempunyai modal adalah mencari tempat atau lokasi yang strategis untuk membuka
usaha yang kita buka misalnya yang strategis itu tempat yang kondisi
lingkungannya nyaman, bersahabat
dan banyak di lalui oleh orang–orang yang melintasi tempat usaha kita nantinya
misalnya di dekat sekolah, kampus, kantor dan dekat
penduduk sekitar. Setelah kita sudah dapat lokasi yang tepat, lalu bangunlah tempat tersebut
semenarik mungkin, bersih
dan juga nyaman agar para orang akan tertarik dengan tempat usaha kita dan
akhirnya dapat membeli salah satu barang usaha kita. Bila orang yang melihat suatu tempat
usaha tersebut itu menarik dan tidak membosankan tempatnya dan bagi mereka
membuat penasaran, maka
orang–orang akan banyak yang akan mampir ke tempat usaha kita.
Yang terakhir adalah faktor pelayanan
atau service terhadap para customer yang membeli barang – barang di tempat
kita,karena para costumer pasti menginginkan pelayanan yang terbaik dari tempat
usaha milik kita karena mereka telah membeli barang – barang kita,mereka tidak
ingin dirugikan.Maka itu kita harus memberikan sebuah pelayanan yang baik bagi
para customer – customer kita,bila kita sudah memberikan pelayanan yang terbaik
bagi para customer –customer kita,pasti customer tersebut akan datang lagi
ketempat usaha kita dan tidak pindah ke lain hati,karena mereka sudah nyaman
membeli produk di tempat usaha kita apalagi ditambah pelayanannya yang baik
pula.
2.6 Apa Hambatan-hambatan yang Dihadapi Ketika Memulai Usaha?
Dalam sebuah bisnis, khususnya
wirausaha tentunya tidak terlepas dari hambatan dan tantangan. Berikut beberapa
hambatan dan tantangan yang dihadapi apabila menjalani suatu bisnis wirausaha:
1. Kurangnya Pengetahuan
Pendidkan formal seseorang secara tidak langsung akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang wirausaha. Namun, untuk mengatasi
keterbatasan informasi dan memacu kreatifitas, wirausahawan bisa mengikuti
berbagai pelatihan wirausaha yang makin sering diadakan saat ini. Kurangnya
kesempatan untuk mendapatkan pelatihan akan berpengaruh terhadap minimnya
jaringan informasi untuk pemasaran dan distribusi produksinya.
2. Keterbatasan Dalam Budaya
Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang beranggapan
bahwa peran perempuan hanya sebatas di lingkup domestic, alias mengurus rumah
tangga dan keluarga. Presepsi ini secara tidak langsung akan membatasi gerak
perempuan untuk bisa memulai bekerja dan membantu perekonomian keluarga.
3. Kurangnya Akses Ke Layanan Pinjaman
Usaha memang tak dapat berjalan jika tak ada modal. Hal
inilah yang sering menjadi hambatan besar bagi para wirausaha yang baru memulai
usahanya. Kurangnya akses ke layanan pinjaman ini membuat wirausaha merasa
terbatas ruang geraknya. Wirausaha menharapkan hasil yang tidak hanya mengganti
kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga member keuntungan yang
pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis
mereka sendiri.
4. Biaya bahan baku yang lebih mahal
Biasanya, para pewaralaba memnyediakan supplier bahan baku
bagi para wirausaha untuk memproduksi produknya. Mereka beralasan bahan baku
dari supplier yang telah diajak bekerjasama oleh franchisor telah memenuhi
standar mutu. Sehingga harga bahan baku agak mahal dibanding harga pasar.
Dengan demikian margin keuntungan yang diperoleh oleh wirausaha menjadi lebih
kecil.
5. Pengaturan lokasi yang tidak baik
Para pewaralaba yang mempertimbangkan strategi lokasi,
biasanya hanya mengizinkan suatu perwakilan waralaba pada jarak tertentu. Namun
tidak sedikit juga yang membiarkan banyak waralaba berdiri dala satu lokasi
dengan jarak dekat. Hal ini sangat tidak baik, karena wirausaha harus saling
bersaing dengan merek dan produk yang sama dalam satu lokasi. Untuk itu,
sebelum mendirikan usaha, ada baiknya melihat keadaan sekitar apakah memadai
untuk didirikan atau tidak.
6. Kreatifitas yang terbatas
Kebanyakan wirausahawan membiarkan semua aksesoris yang
dipakai dalam usaha tersebut serupa, sehingga tidak menimbulkan unsure kreatif
dari usaha tersebut. Hal ini bisa menjadi negative jika dilakukan secara terus
menerus. Karena konsumen akan merasa boan dengan hal yang itu-itu saja, tanpa
ada sesuatu yang unik.
2.7 Kekeliruan Saat Memulai Usaha
Setelah selesai menyusun rencana
usaha langkah berikutnya adalah menjalankan rencana usaha itu. Karena
keterbatasan wawasan dan pengalaman usaha, seringkali wirausahawan pemula jatuh
kedalam beberapa kekeliruan yang berdampak pada semangat dan kemauannya untuk
berwirausaha. Beberapa kekeliruan tersebet ialah:
1.
Anggapan
Bahwa Rencana Yang Bagus Akan Menghasilkan Kenyataan Yang Bagus
Anggapan ini sering kali
membuat wirausahawan pemula tidak peka dengan lekak lekuk realitas yang jauh
berbeda yang jauh berbeda dari yang dibayangkannya. Seringkali calon wirausaha
saat menyusun rencana usaha, berangkat dari bayangan-bayangan indah engenai apa
yang akan terjadi di dalam realitas, an bukan berdasarkan pengamatan empiris.
Hal ini wajar terutama sekali ketika wirausawahan tersebut mempunyai produk
yang diani baru dan inovatif. Karena tidak ada yang bisa dijadikan patokan
untuk menilai berhasilnya atau tidak produk tersebut diterima oleh pasar, maka
niscaya calon wirausahawan tersebut hanya bergantung pada bayangan mengenai
respon pasar terhadap produk baru dan inovatifnya tersebut. Sejauah ini tak ada
yang salah karena memang sifat dari rencana usaha adalah bayangan mental
mengenai realitas.
Namun sering kali
dilupakan ialah bahwa rencana itu lebih merupakan sebuah asumsi mengenai
realitas, dan bukan realitas itu sendiri. Sebagai asumsi rencana itu tidakboleh
terlalu lama dipegang secara terlalu kuat. Realita pasti memiliki logikanya
sendiri yang tak selalu sejalan dengan apa yang dibayangkannya. Contohnya:
mungkin dalam rencana usaha anda, kita membayangkan bahwa setiap harinya kita
akan berhasi menjual rata-rata 100 porsi mangkok bakso special kita, namun
dalam kenyataannya sebulan awal total yang kita jual tak lebih dari 100 porsi
mangkok bakso.
Dalam menyusun usaha,
kita memnag bisa dan berhak mematok angka berapapun sebanyak yang kita mau.
Namu angka tersebut hanyalah angkan tentative atau sementara yang kebenarannya
hanya merupakan peluang dengan presentasi tertentu, dan idak absolute 100%
Kekeliruan anggapan yang
pertama ini seringkali bisa melahirkan kekagetan atau shock saat berusaha.
Respon yang muncul biasanya adalah menurunkan semngat dan kemauan untuk
berusaha. Wurausahawan pemula dengan cepat beralih dari pandangan terlalu
optimis mengenai usahanya menjadi terlalu pesimis mengenai usahanya. Logika
realitas menghadirkan pengalaman yang terlalu keras dan berat baginya sehinga aehungga
merontokan satu persatu bayangan optimistis yang munculbergelora saat dirinya
menyusun rencana usaha. Bukannya elakuakan evaluasi dan revisi terhadap
rencana-rencana usahanya, yang dilakukan justru membuang ide untuk memasarakan
produknya yang baru dan inovatif (setidaknya menurut penilaiannya). Terlalu
mudah optimis seringkali diimbangi oleh terlalu cepat pesimis.
Namun, bahaya lain selain
turunnya semanangat dan kemauan berusaha ialah tak adanya kesadaran akan
pendtingya mengantisipasi kenyataan yang berdeda dari bayangan. Ketidak sadaran
ini semakin kuat ketika dibarengan dengan anggapan yang kedua berikut ini.
2.
Anggapan
Bahwa Kalau Ada Yang Tak Sesuai Rencana, Semua Akan Berubah Dengan Sendirinya
Kearah Yang Seperti Yang Dibayangkan
Mungkin ada wirauasawan
pemula yang ketika langkah awalamya berhadapan dengan pengalaman-pengalaman
yang jauah dari yang dibayangkan yang masih bertahan dengan idi bisnis darai
produknya karena deranggapan bahwa segala sesuatu akan berubah dangan
sendirinyakearah yang seperti dibayangkannya. Realitas yang dibayangkannya sebagai
sesutuyang memang terkadang menyimpang dari apa yang dibayangkan, namaun pada
saat yang bersaman realitas memiliki mekanisme otomatis yang bisa membuatnya
bosa kembali berjalan persis seperti apa yang diharapkannya.
Misalkan saja seorang
wirausahawan muda beranggapan bahwa dibulan pertama usaha jualan baksonya
memang sepi pembeli, namun ia percaya dibulan bulan berikutnya pelanggan akan
dating dengan sendirinya dan usahanya ramai secara otomatistanpa harus berusaha
apapun.
Kombinasi antara anggapan
yang pertama dan yang kedua mendorong seorang calon wirausahawan untuk
ogah-ogahan menganalisa apa yang salah, merevisi strategi usaha, dan
mengantisipasi respon pasar sebagai akibat dari revisi strategi usaha. Dalam
usahanya, dia akan lebih memilih bersikap pasif dan menunggu perubahan dating
dengan sendirinya. Ditengah persaiangan memperebutkan pelanggan, langkah pasif
dan menunggu ini jelas berakibat buruk pada nasib usaha. Ketiadaan langkah
aktif dan kreatif untuk memposisikan diri dalam persaiangan pasar berarti
kemunduran usaha.
3.
Anggapan
Bahwa Kegagalan Berarti Realitas Memang Tak Mungkin Untuk Dilakukan
Anggapan yang ketiga ini
muncul ketika kegagalan menghadapi rentetan kesulita demi kesulitan menciptakan
ketidak berhasilan merealisasikan target dan tujuan seperti telah dipetakan
dalam rencana usaha atau business
plan. Bukannya melakukan refleksi atas ketidak tepatan asumsi dan langkah yang
telah diambil, yang mucul justru adalah presepsi akan tak tertembusnya realitas
oleh usahanya. Meski jerih payah yang dilakuakn belumlah maksimal atau optimal
namun kegagalan demi kegagalan merealisasikan target bisnis tidak membuatnya
sadar akan kelemahan tersebutkesimpulan yang ditarik bukanlah : ” Aku harus
menyusun rencana baru” namun “ Aku tak berdaya apa-apa menghadapi situasi yang
ada.
Rencana usahapun
ditinggalkan berikut dengan usahanya. Calon wirausahapun kembali menjadi lebih
tertarik menjadi pegawai atau karyawan karena egala sesuatunya lebih mudah dan
pasti. Dia merasa tak berbakat menjadi seorang wirausahadan sudah nasibnya
menjadi pegawai atau karyawan. Perhatikan bagaimana wirausahawan berangkat dari antusiasme dan semangat
besar, dibarengi dengan penyusunan business plan yang rapi dan bagus, dan bahkan dengan idi
produk yang inovatif, namun karena dikombinasikan dengan anggapan-anggapan yang
keliru saat memulai usaha, yang terjadi justru meredupnya semangat
berwirausaha.
2.8
Indikator Usaha yang Dikatakan Berhasil
Sebuah keberhasilan atau kesuksesan
datang dari kerja keras seseorang yang dibarengi dengan berdoa. Tanpa kedua hal
tersebut, nyatanya kesuksesan akan sukar untuk dicapai. Memulainya terasa
begitu pahit, akan banyak menghadapi masalah yang menyulitkan. Namun, ketika
telah berada di puncak (kesuksesan), itu semua akan terasa begitu indah.
Sama halnya dalam menjalankan sebuah
bisnis, kesuksesan merupakan tujuan akhir untuk dicapai seorang pengusaha.
Hanya saja, untuk mencapai tujuan tersebut, seorang pengusaha harus melewati
beberapa tahapan termasuk proses yang tidak mudah. Bahkan banyak yang kandas di
tengah jalan pada tahapan ini.
Meraih kesuksesan memang tidak ada rumus yang pasti. Karena
itu dibutuhkan doa terhadap sang pencipta untuk melancarkan setiap urusan,
meski dari hal yang tak mungkin sekalipun. Meski begitu, tetap diperlukan
indikator-indikator menuju kesuksesan agar bisnis lebih terarah. Berikut tiga
indikator mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
1.
Mencapai
Break-even Point
Pencapaian breakeven point setiap
bulannya adalah indikasi pertama dimana bisnis visible . Pada poin ini pemilik
masih belum mendapatkan income .
Breakeven berarti pengeluaran sama
dengan revenue. Profit masih nol atau bisa dikatakan impas.
Pengusaha pemula juga harus membuat
kalkulasi data yang sangat penting: breakeven point . Sederhananya, breakeven
point menunjukkan di level mana pada penjualan (dalam volume unit atau mata uang) diperlukan untuk
menutup semua biaya fixed
cost dalam bisnis dan variable
cost dalam memproduksi barang.
2.
Menghasilkan
Biaya Hidup
Bisnis mulai berjalan, ketika bisnis
mampu memberikan biaya hidup. Berbulan-bulan hidup dengan anggaran yang sangat
ketat dan tidak ada penghasilan saat memulai usaha, itu berarti telah mencapai
tahapan dimana seorang wirausaha dapat menarik income. Namun, masih belum ada profit real, karena
semua income dikonsumsi
untuk kebutuhan hidupnya.
Pada titik ini, pengusaha kecil telah
melakukannya dengan baik seperti mereka bekerja untuk orang lain pada level
yang sama. Namun, bisnis belum menunjukkan kemampuan return on investment.
Kebanyakan usaha kecil hanya mencapai tahap ini, hanya memberikan penghasilan
yang layak bagi pemilik.
3.
Mencapai
Real Profit
Investasi bisnis akan berhasil jika
mampu berpindah dari kategori sekedar memberi upah menjadi memberikan
kontribusi profit real. Real
profit adalah tunai yang tersisa setelah upah yang dikeluarkan untuk seluruh
oprasional sebuah bisnis. Kemampuan memberikan real profit adalah garis
pembatas antara memiliki pekerjaan dan memiliki usaha.
Pada tahap ini, bisnis tidak hanya
memberikan upah atas waktu yang telah dikeluarkan, tapi juga mengembalikan
semua yang telah diinvestasikan. Di luar pembayaran hutang atau pajak
pendapatan. Pada level ini sebuah usaha menjadi lebih berharga daripada nilai
asetnya, karena memberikan return on investment dan alur kas yang positif.
2.9
Tips Sukses Memulai Bisnis Untuk Pemula
Kesuksesan adalah hal yang dicari
setiap orang. Salah satu cara yang banyak dilakukan orang untuk meraihnya
adalah dengan memulai bisnis. Pemikiran untuk menjadi pengusaha sudah menjadi
tren di semua kalangan masyarakat, terutama kalangan muda. Oleh karena itu,
saat ini banyak orang yang sudah sukses menjadi pengusaha di usia muda. Hal ini
memang tidak mengherankan, karena banyak orang yang mulai merasa lelah dan
terbatas dengan hanya menjadi karyawan, sehingga pemikiran untuk membuat bisnis
menjadi pilihannya.
Untuk sukses memulai bisnis tidak
selalu berjalan lancar, diperlukan beberapa keahlian dan langkah yang harus
dilakukan dengan benar. Bahkan ada pemikiran yang berkata bahwa tidak semua
orang bisa menjadi pengusaha. Tapi sebenarnya, semua orang bisa kok menjadi
pengusaha jika kamu mau belajar dan bekerja keras. Scott Gerber adalah seorang
pengusaha muda, penulis, dan investor asal Amerika Serikat. Berikut ini adalah
10 tips untuk sukses memulai bisnis untuk pemula oleh Scott Gerber.
1. Fokus pada satu peluang bisnis
Seiring dengan semakin berkembangnya
dunia maya, saat ini seakan-akan semua hal dapat menjadi peluang bisnis. Dengan
begitu banyaknya peluang yang dapat diambil, mungkin kamu akan bingung dalam
memilih satu peluang yang akan dikembangkan. Sehingga banyak orang yang malah
mencoba untuk mengembangkan banyak peluang dalam waktu yang bersamaan. Namun
apa itu benar? Tidak ada yang benar atau salah, karena semua itu tergantung
pada kemampuan setiap orang, namun akan lebih baik jika kamu fokus pada satu
peluang saja.
Dengan kamu fokus pada satu peluang,
maka seluruh ide dan pikiran kamu untuk mengembangkan bisnis akan lebih
terarah. Hal ini akan memudahkan kamu dalam mengeksekusi semua ide-ide
tersebut. Mengurus satu bisnis saja sudah sulit, apalagi kalau banyak, ya
nggak?
2. Lakukan hal yang kamu sukai
Dalam melakukan apapun juga, jika
kita menyukai apa yang kita lakukan, maka kita akan melakukannya dengan sepenuh
hati. Bukan karena paksaan sehingga bisa lebih maksimal. Segala pekerjaan jika
digeluti dengan sepenuh hati akan membuahkan hasil yang maksimal, karena itulah
banyak pekerjaan-pekerjaan
yang tidak umum pada saat ini. Namun bagi kamu yang bercita-cita menjadi
pengusaha, jangan memulai bisnis hanya karena melihat untung yang besar,
terlihat keren, atau karena disuruh. Biasanya, hal yang baik untuk dilakukan
ketika memulai bisnis adalah, berdasarkan hobi. Jika hobi kamu adalah
fotografi, kamu bisa mulai menjual perlengkapan kamera. Dengan begitu, hobi
kamu terpuaskan dan mimpi membuka usaha pun tercapai.
3. Kuasai segalanya tentang bisnis kamu
Di awal memulai bisnis, umumnya
jarang ada investor yang berani menaruh uangnya disana. Namun kesempatan itu
bisa datang kapanpun, jadi kamu harus kuasai betul segalanya tentang bisnis
yang kamu geluti dan selalu siap menjelaskan dengan sejelas-jelasnya. Hal ini
dimaksudkan agar kamu dapat membuat investor yakin bahwa ia menaruh uangnya di
tangan yang tepat, yaitu kepada kamu, orang yang paling paham tentang bisnis
ini.
Baca Juga: 5 Cara Sukses Menjadi Mompreneur
4. Selalu mau belajar dari orang lain
Semua orang memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Tidak ada orang yang mengetahui segala hal, maka
itu sangatlah penting untuk bersikap terbuka pada pandangan atau pemikiran
orang lain. Dengan berkonsultasi dengan orang lain seperti mentor, teman, atau
orang sukses lainnya, kamu dapat mengambil pelajaran dari apa yang sudah
dilakukannya. Pilihlah mentor, teman atau orang yang sudah sukses untuk menjadi
penasehat kamu, tempat kamu berdiskusi tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk sukses. Lebih banyak mendengar akan lebih baik daripada lebih banyak berbicara.
5. Hiduplah dengan sederhana
Lupakan semua keindahan dari menjadi
pengusaha. Mobil mewah, makan mewah, rumah besar, atau segala hal yang
menunjukkan kemewahan. Hiduplah dengan pandangan bahwa kamu adalah pemula yang
membutuhkan uang untuk sukses. Dengan begitu, kamu akan lebih menikmati proses
menuju sukses dan segala hal yang kamu impikan itu akan datang pada saatnya
nanti.
6. Belajar dari kegagalan
Tidak ada hal yang pasti di dunia
ini. Sama halnya dengan dunia bisnis. Ada 2 pilihan dalam hidup kita yang
menentukan kesuksesan, yaitu untuk maju atau diam. Jika kamu ingin maju, maka
kamu juga harus siap untuk menghadapi kegagalan. Karena tidak semua yang kamu
rencanakan selalu berjalan lancar sesuai keinginanmu. Justru kegagalan harus
terjadi untuk mengajarkan kamu dan mempersiapkan kamu untuk menjadi orang yang
sukses nantinya. Ketika gagal, jangan putus asa, terus mencoba dan belajarlah
dari pengalaman itu. Kegagalan itu guru terbaik loh!
7. Tunjukkan bahwa konsep bisnis kamu yang terbaik
Yakinlah bahwa tidak ada investor
yang mau berinvestasi dalam bisnis kamu, karena mereka belum tahu standar dari
konsep bisnis kamu. Oleh karena itu, tunjukkan bahwa konsep bisnis ini akan
sangat menguntungkan bagi para investor. Jalankan konsep bisnismu dengan modal
seadanya untuk memberi bukti nyata kepada investor. Ketika kamu sudah
menunjukkan bahwa konsep kamu yang terbaik, lalu percayalah bahwa para investor
yang akan mencari kamu.
8. Jagalah kesehatan
Untuk sukses, memang harus bekerja
keras, namun jangan lupa bahwa menjaga kesehatan juga tanggung jawab kamu.
Dengan kamu menjaga kesehatan, percayalah apapun yang kamu kerjakan akan lebih
produktif. Atur pola makan, berolahraga teratur, dan sempatkan waktu untuk
beristirahat dari pekerjaan. Bayangkan jika kamu jatuh sakit, tidak ada yang
dapat kamu lakukan dengan sempurna. Kesehatan memberi kamu kesempatan untuk
melakukan segala sesuatu dengan lebih baik. Sebisa mungkin seimbangkan
pekerjaan dengan menjaga kesehatan.
9. Buktikan dengan tindakan, bukan dengan kata-kata
Perhatikan apa yang kamu katakan.
Katakan hal yang mampu kamu lakukan, jangan terlalu banyak bicara tapi kamu
tidak dapat berbuat apa-apa. Buktikan yang kamu bisa lakukan melalui tindakan,
bukan melalui kata-kata, karena dengan kamu bertindak, orang akan lebih bisa
menilai hasil kerjamu. Speak less, do more, right?
10. Tahu kapan harus berhenti berusaha
Seorang kapten yang bijak tidak akan
tenggelam bersama kapalnya. Itulah pepatah yang menjelaskan bahwa seorang yang
bijak adalah orang yang tahu kapan harus berusaha dan kapan harus berhenti.
Berhenti berusaha tidak selalu bentuk dari menyerah, terkadang ada hal-hal yang
memaksa kamu untuk berhenti, jika tidak kamu akan semakin terpuruk. Demikian
juga dalam merintis bisnis. Terkadang, bisnis yang kita mulai tidak membawa
kamu kepada kesuksesan, melainkan malah membuat kamu menajdi terpuruk. Ketika
situasi itu datang, maka kamu harus tahu kapan harus berhenti. Bersikap
bijaksana dan peka terhadap keadaan akan membantu kamu untuk terhindar dari
keterpurukan.
BAB III
KESIMPULAN
Wirausaha adalah
orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil tindakan yang tepat,
berani mengambil resiko dan dapat berfikir kedepan guna memastikan kesuksesan.
Untuk memulai usaha, seseorang harus memiliki anggapan bahwa keberhasilan datang seiring dengan pilihan sikap dan
tindakan yang diambil untuk menghasilkan rencana usaha yang bagus. Selain itu,
perlu adanya persiapan yang sangat matang seperti persiapan produk, pemasaran,
kelembagaan dan persiapan modal.
Sebelum memulai
usaha seseorang perlu memikirkan peluang/kesempatan berwirausaha seperti
kesiapan kita memulai usaha tersebut dan apakah usaha tersebut sesuai kebutuhan
masyarakat. selain itu, dalam memulai usaha selalu ada hambatan dan kekeliruan
yang dapat menjatuhkan usaha. Maka dari itu perlu adanya usaha mencari
pengetahuan dengan berkorelasi dengan pihak lain, bukan hanya dengan
anggapan-anggapan yang tidak masuk akal. Setelah semuanya dapat terpikirkan
kita bisa memulai usaha dengan modal yang cukup, produk yang baik dan pelayanan
yang baik serta memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
KABAR BAIK
BalasHapusPertama saya ingin mengatakan jika Anda takut berhasil Anda tidak akan berhasil meskipun kesempatan datang dengan murah dan gratis, semuanya dimulai pada malam yang dingin saat di tempat tidur saya melalui internet hanya untuk lelah sehingga saya bisa tidur setelah sekian lama hari di bank mencoba untuk mendapatkan pinjaman dengan rumah saya dari bank HSBC di pekanbaru bagi mereka yang mungkin tahu bank ini, saya mencoba dan setelah dokumentasi saya disuruh kembali dalam waktu 30 hari yang bagi saya seperti selamanya jadi sementara di saya memikirkan tentang tindakan selanjutnya mungkin saya menemukan cerita tertentu tentang cara mendapatkan pinjaman dan pada tingkat yang sangat rendah 2% dengan nama perusahaan sebagai perusahaan pinjaman Rossa Stanley saya bertanya-tanya apakah itu nyata jadi saya menyelidiki lebih lanjut dan datang di seberang seorang wanita bernama Nadia Sisworo bersaksi bagaimana dia mendapatkan pinjaman dengan semua detail banknya ditampilkan jadi saya mengirim email dan kami berbicara, kami mengobrol dan dia meminta saya untuk menghubungi perusahaan ibu rossa bahwa jika rumah saya asli dan identitas saya mungkin beruntung mendapatkan pinjaman jadi saya mengirim email ke ibu Apakah Anda membutuhkan bantuan keuangan karena kuncian virus korona, maka segera ke perusahaan pinjaman rossa stanley di mana ada bantuan BANK DUNIA untuk semua orang, jadi hubungi kami sekarang di perusahaan pinjaman rossa stanley sekarang untuk pinjaman dan bantuan keuangan Anda melalui salah satu saluran berikut di bawahEmail: rossastanleyloancompany@gmail.com
Telepon / SMS / WhatsApp: +1 (213) -315-3118
Situs web: www.rossastanleyloan.org
Twitter Resmi: Rossastanlyloan
Facebook Resmi: Rossa Stanley Favor
Lamar atau kunjungi kami di web di
http: //www.rossastanleyloan.orgtentang kondisi saya dan formulir pinjaman telah diberikan saya mengisi dan mengajukan permintaan pinjaman $ 150.000,00 dan selebihnya kepada Kemuliaan Allah saya mendapat pinjaman dari perusahaan ibu rossa jadi orang-orang tersayang jika Anda memiliki beban keuangan yang tulus atau ingin mengembangkan bisnis Anda jangan ragu untuk bertemu ibu rossa untuk meminta bantuan saya yakin $ 150,000.00 cukup untuk meninggalkan kemiskinan dan bahagia selamanya seperti saya jika Anda masih ragu biaya gratis untuk menelepon atau WhatsApp saya di +62895342086181 atau tulis saya di hadiemi64@gmail.com dan facebook di Hadi emi dan saya akan membuktikan kepada Anda ibu itu nyata